Warga Desa Gunung Karamat Tuding Proyek Pembangunan Bendungan Penyebab Jalan Rusak
Sukabumi,. Proyek pembangunan Bendungan Irigasi Caringin-Cibareno bersumber dari anggaran Dinas Pengairan Sumber Daya Air (DPSDA) Provinsi Jawa Barat, di Kampung Sukatani, Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, dituding sebagai penyebab kerusakan jalan desa. Selain itu, kontraktor pelaksana proyek juga diduga telah meninggalkan utang piutang.
Kepala Desa Gunung Karamat, Subaeta, menyatakan, proyek pembangunan Bendungan Irigasi Caringin-Cibareno telah berdampak terhadap jalan desa di Kampung Sukatani mengalami rusak berat. Pasalnya, lalu lalang kendaraan besar yang mengangkut material untuk kebutuhan proyek menjadi penyebab jalan rusak.
“Kami bersama warga sepakat akan menghentikan laju kendaraan angkutan material proyek yang melintasi jalan desa di Kampung Sukatani. Soalnya, kendaraan proyek penyebab jalan di desa kami rusak berat,” tegas Subaeta, di sela konferensi pres di Kantor Desa Gunung Karamat, 14 November 2022.
Akibatnya, warga Desa Gunung Karamat menuntut PT Unggul Sokaja sebagai kontraktor pelaksana proyek bendungan segera memperbaiki kembali jalan yang rusak. Sebab, jalan desa tersebut akses vital bagi angkutan hasil pertanian warga di Kampung Sukatani.
“Jalan desa di Kampung Sukatani awalnya bagus, harus kembali mulus. Makanya, warga di sini menuntut kontraktor harus bertanggung jawab untuk memperbaiki akses jalan tersebut,” ucapnya.
Selain menuntut perbaikan jalan desa, warga pun meminta pihak kontraktor segera membayar upah tenaga kerja. Termasuk membayar utang kepada warung dan kontrakan rumah yang sewa kontraktor proyek.
“Kontraktor juga punya sangkutan utang piutang ke LPMD ratusan juta rupiah. Utang muncul berawal LPMD menjadi subkontraktor pekerjaan bendungan. Namun, hasil pekerjaannya tidak pernah dibayar oleh main kontraktor PT Tunggul Sokaja. Jadi, total utang yang ditinggalkan kontraktor mencapai sebesar Rp1,3 miliar,” tandasnya.
Sekadar diketahui, proyek pembangunan Bendungan Irigasi Caringin-Cibareno yang dikerjakan PT Unggul Sokaja menelan anggaran sebesar Rp21 miliar. Hingga saat ini, proyek bendungan tersebut tidak dilanjutkan alias mangkrak lantaran terkendala masalah keuangan
Ateu Ellah