Tergiur lobang yang viral anak istri dan keluarga jadi korban
Sharegaps | Sukabumi
Penggerebekan tambang liar di Sukabumi oleh aparat kepolisian yang berada di kawasan Perhutani blok Cibuluh, Desa/Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. menimbulkan kesedihan dan duka yang sangat mendalam bagi sanak keluarga maupun masyarakat hegar sari cikupa sekitar. Rabu 07-06-2023
Cicah Hayati (27 Tahun) yang merupakan istri dari Tedi mengatakan bahwa suaminya itu adalah pekerja serabutan, Tidak punya keahlian menambang.
” Ke tambang baru belum ada sebulan. Sehari-harinya kerja serabutan, Ikut kesana dengan orang-orang, kesana juga baru tidak punya keahlian menambang, katanya ditambangnya biasa tukang ngangkut-ngangkut,” kata Cicah saat dimintai keterangan.
Menurutnya, selama suaminya ikut menambang sama sekali belum mendapat penghasilan beliau pun berharap jika suaminya mendapat keringanan dan dibebaskan, karena suaminya merupakan tulang punggung di keluarga.
” Ya gimana ya gini, mau makan juga dikasih sama masyarakat gotong royong. Anak saya kan udah dua mau gimana ini, betul-betul tulang punggung keluarga, kalau misalkan ditahan gimana nasib anak anak, yang satu sudah sekolah yang satu masih bayi mau gimana nasib anak anak, makannya, sekolahnya. Sehari hari juga susah. Berharap segera di bebaskan, mohon keringanan, mau gimana keluarga saya pak,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Fatmah (20 Tahun) yang merupakan istri dari Maryana mengaku dapat kabar suaminya ditangkap dari saudara Fatmah menjelaskan bahwa sebelumnya suaminya tidak pernah bekerja di tambang. Menurut Fatmah suaminya juga tidak punya keahlian menambang, hanya sekedar ikut-ikut saja.
” Sebelumnya gak pernah ke tambang, sebelumnya kerja di jakarta dagang mie ayam, baru pertama kali kesini terus kerja ke tambang, karena dengar orang pada hasil banyak, sebelumnya gak ada keahlian tambang da dia mah ngikut ngikut doang, waktu cerita bagian ngakut ngakut gitu, ” kata Fatmah kepada awak media.
Fatmah mengatakan bahwa suaminya itu belum menghasilkan uang dari tambang. Kemudian dia pun berharap suaminya bisa keluar dan bebas secepatnya karena merupakan tulang punggung keluarga.
” Boro-boro belum hasil, kesana juga baru, berangkat ke tambang tiga kali sama kemarin, belum menghasilkan. Saya harap bisa bebas secepatnya, gimana ini yang nyari nafkah buat saya dan anak saya, saya kan gak bisa kerja disini, kalau bukan suami siapa lagi, ” ungkapnya.
Masih dalam waktu yang sama, Mia (35 tahun) pun menerangkan bahwa adiknya bukanlah seorang penambang. Menurutnya, faktor ekonomi yang membuat adiknya ikut menambang.
” Adik saya itu gak suka nambang, dia suka ke jakarta kerjanya, yang terakhir kerja dia di Mie Ayam. Terus lahiran istrinya dia pulang, terus memustuskan tinggal disini. Ya karena kebutuhan sehari-hari, karena temen- temen ngajak gitu, karena lokasinya viral, kalau gak viral gak mungkin dia berangkat,” terang Nia saat ditemui awak media.
Di waktu dan tempat yang berbeda, Dani yang merupakan ketua RT/RW 01/01 Kampung Hegar Sari Cikupa, Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan Kabupaten Sukabumi pun memberikan keterangan.
” Yang diamankan oleh polisi itu, dari ke RTan 01 cuma satu namanya Maryana, Dan yang satunya lagi Tedi setiawan di simpang kerta jaya, cuma rumahnya berdekatan itu sodara semua.
Setau saya yang satu itu serabutan, cuma yang satu lagi bukan penambang, setau saya pindahan dari jakarta nikah pindah kesini,” Kata Dani kepada awak media.
Dani yang merupakan ketua RT sangat mengapresiasi masyarakatnya karena mereka bahu membahu saling membantu.
” Kalau masyarakat sini respon langsung begitu tahu ada masyarakat disini sangat prihatin melihat situasi kondisi keluarga yang di tangkap itu, akhirnya dia bahu membahu membantu baik itu dari segi pikiran tenaga bahkan ada juga uang untuk membantu memenuhi kebutuhuan sehari hari,” lanjutnya.
Ketua RT itu pun berharap semoga Maryana dan tedi agar segera bebas karena keduanya adalah tulang punggung keluarga.
( DS )