setelah Lama Tidak Di Lirik , Rumah Tidak Layak Huni Di Cikembar Di Prioritaskan.

0

SUKABUMI – Permasalahan rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Kabupaten Sukabumi, seakan tak ada ujungnya. Sebab, hingga saat ini masih banyak warga yang tinggal di Rutilahu.

Seperti yang terjadi di wilayah Desa Cibatu, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, tepatnya di Kampung Deulepeng, RT 01/RW 02, seorang warga yang diketahui bernama Ai Solihat (52) harus rela tinggal di rumah reot bersama keluarganya.

Rumah yang terbuat dari anyaman bambu tersebut, selain banyak genting yang bocor, kayu penyangganya lapuk akibat termakan usia dan dindingnya pun banyak yang sudah bolong. Bahkan, atap dan genting pada bagian depan rumah tersebut, sudah banyak yang ambruk. Karena, kayu penyangganya sudah rapuh.

“Saya tinggal di rumah ini, sudah ada sekitar empat tahunan. Iya, memang khawatir, karena takut ambruk bangunan rumahnya. Tapi, mahu bagaimana lagi tidak ada rumah lagi selain di sini,” kata Ai Minggu (08/10).

Keterbatasan ekonomi menjadi salah satu faktor penyebab, keluarga Ai harus rela tinggal di rumah reot tersebut. Profesi Ai yang bekerja keseharian sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) hanya cukup untuk menafkahi keluarganya, untuk makan saja.

“Suami saya sudah lama meninggal dunia. Penghasilan saya, hanyak cukup untuk membeli makan dan menyekolahkan anak-anak. Itu pun pas-pasan dan harus banting tulang,” ujarnya.

Seorang janda tersebut, hanya bisa pasrah pada keadaan dan berharap ada bantuan dari pemerintah maupun orang dermawan untuk memberikan bantuan pembangunan rumah yang nyaris ambruk itu. “Saya tinggal disini bersama tiga orang anak. Iya, kalau harapan ada bantuan untuk perbaikan rumah ini,” tukasnya.

Sementara itu, Plt Camat Cikembar Dading mengatakan, setelah mengetahui kondisi tersebut, ia langsung bergegas melakukan monitoring ke rumah Ai. Terlebih, kondisi rumah yang ditempati Ai sempat viral di media sosial. “Kami menerima laporan dari warga terkait kondisi rumah Ibu Ai yang memprihatinkan. Iya, makanya kami langsung melakukan monitoring untuk memastikan kodisi rumahnya,” katanya.

Saat melakukan monitoring, sambung Dading, ia menilai rumah milik Ai ini, wajib mendapatkan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dari pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi. “Iya, rumahnya harus segera diajukan agar mendapatkan bantuan. Karena, kondisi gentengnya banyak yang sudah mahu jatuh,” imbuhnya.

Selain itu, ia pun mengaku khawatir jika musim hujan tiba, bangunan rumah Ai dapat sewaktu-waktu ambruk. Untuk itu, saat melakukan monitoring ia menyarankan kepada keluarga Ai untuk melakukan evakuasi dini, apabila hujan deras disertai angin kencang. “Memang kasihan kondisinya, Ibu Ai ini merupakan seorang janda dan ia harus menafkahi tiga anaknya yang statusnya masih sekolah,” pungkasnya.

 

Red BJS

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *